BIDANG PETERNAKAN
Karna ayah saya suka ternak ayam sambil jualan ayam dan saya
ternak burung japati makanya saya akan posting tentang bidang peternakan .
bikin usaha sendiri wiraswasta .
A. MEMBUAT MESIN PENETAS TELUR AYAM .
Peralatan
terdiri dari :
1.
Sebuah peti berukuran 60x60x35 cm. kerangka
tersebut dari kayu dan dinding dari triplek. Dinding terdiri dari dua lapis
dengan jarak 3 cm. peti ini di lengkapi dengan rak telur di buat dari
kawat ram yg di letakkan 5 cm di
atas dasar peti.
2.
Lubang ventilasi yg berguna untuk pernapasan
embrio. Di buat dua buah pada masing-masing dinding. Dan 5 buah pada bagian
atas. Diameter ventilasi 1 cm.
3.
Sumber panas berasal dari dua buah lampu pijar
25 watt dan dua lampu pijar 15 watt. Bila sumber panas
berasal dari lampu minyak. Maka peti
di lengkapi dengan pipa dari seng atau logam yang berbentuk huruf L
(siku-siku0 yg berfungsi untuk
memasukkan panas dari lampu ke dalam peti. Lampu harus menggunakan semprong.
Dan lampu dapat di besar kecilkan.
4.
Bak air di letakkan di bawah rak telur yang
berguna menjaga kelembaban udara ruang peti. Bak ini terbuat dari seng
berukuran 30x30x2 cm.
5.
Sebuah thermometer untuk mengukur suhu dalam
ruang penetas thermometer
ini di
letakkan di atas susunan telur. menggunakan thermometer yang berskala farnhcit.
6.
Lihat gambar mesin tetas :
Keterangan gambar
K : Kaca
P1 :pipa
penghantar panas
P2 : Pintu
R : Rak
tempat telur
V :
ventilasi
B. MENGGUNAKAN MESIN
TETAS
A.
PERSIAPAN
a. mesin tetas sebelum di pakai perlu di
cuci hamakan dengan semprot air panas. Janagn menggunakan bahan-bahan kimia.
b. bak air di isi dengan air hangat
kemudian di tutup dengan kain sampai kainnya terendam.
c. mesin tetas di coba selama 24 jam untuk
mendapatkan temperature yang stabil. Temperature yang di hendaki sektar V 120-104 derajat.
B. PELAKSANAAN
HARI KE 1 telur di masukkan pada pagi hari, bagian
ujung di bawah dan bagian tumpul di atas dengan sudut 40
derajat ventilasi di tutup.
HARI KE 2 pintu penetas masih tertutup.
HARI KE 3 Telur di putar 3 kali sehari :
Pagi
jam 07.00 wib
Pagi
jam 12.00 wib
Pagi
jam 19.00 wib
Telur
jangan di keluarkan dari ruang penetas.
HARI KE 4 telur di balik dan di dinginkan dari
ruang penetas ventilasi di buka ¼ bagian.
HARI KE 5 telur di balikkan dan di dinginkan di
buka ½ bagian.
HARI KE 6 telur di balikank dan di dinginkan
ventilasi di buka ¼ bagian.
HARI KE 7 telur di balikkan dan di dinginkan ventilasi di buka seluruhnya
telur di senter di ruang gelap guna mengetahui telur yang kosong jika telur
itu kosong. Telur itu perlu di singkirkan.
HARI KE 8 – 13 telur di balik dan di
dinginkan.
HARI KE 14 telur di balik dan di
dinginkan dan di senter lagi guna mengetahui yang bibitnya mati. Telur yang
mati terlihat lingkaran darah atau cairan, sedang telur yang hidup terlihat
suatu titik dengan cabang .
HARI KE 15-17 telur di balik dan di dingin
kan.
HARI KE 18 telur di balik,
kemudian tidak di buka lagi sampai menetas
HARI KE 19 telur mulai retak,
gantungkan kain basah tetapi jangan sampai menetas pipa pengantar panas untuk
menambah kelembabban udara pada mesin.
HARI KE 20 telur mulai menetas.
Pada kaca pengitai di tutup dengan kertas atau kain hitam.
HARI KE 21 telur sudah menetas, kain
dan bak air di keluarkan deari mesin tetas.
HARI KE 22 anak ayam di keluarkan
dan di pindahkan ke peti induk buatan.
Keterangan
gambar
D : dinding
KR : kawat ram
S : sekat
V : ventilasi
C.
CARA
MEMILIH TELUR AYAM
Telur yang akan di tetaskan
harus berasal dari induk yang di kawini oleh pejantan.
MEMILIH TELUR YANG BAIK ANTARA LAIN :
1.
Bentuk telur normal, yakni agak lonjong, bagian
atas agak besar, sedang bagian bawah agak runcing. Perbandingan panjang dan
lebar : 8:6 atau panjang 5,1 cm dan lebar 4,2 cm.
2.
Berat telur 50-60 gram (1 kg berisi 16-20 butir
telur) telur berasal dari induk yang berumur lebih dari satu tahun.
3.
Kulit telur rata tak berpinggang. Tak ternoda
dan tak berintik-rintik. Kulit telur tak terlalu tebal atau terlalu tipis.
4.
Umur telur jangan sampai lebih 7 hari. Terhitung
sejak di telurkan.
5.
Telur di pilih dari induk di tetaskan harus
bersih, dan telur yang kotor di bersihkan dengan air hangat.
D. MEMELIHARA ANAK AYAM
Anak ayam hasil penetasan di pelihara di dalam induk
buatan. Induk buatan adalah peti yang terdiri dari dua bagian, sebagian di buat
berdinding papan dengan ventilasi yang
cukup. Sebagian lagi berdinding kawat ram. Antara bagian yang berdinding papan
dan kawat di beri sekat yang dapat di buat atau di tutup.
Di dalam indukan di lengkapi lampu yang di atur sehingga
anak ayam tidak kedinginan atau kepanasan serta makanan dan minuman yang cukup
(tersedia sepanjang waktu) pemeliharaan ini di lakukan sampai anak ayam berumur
4 (empat) minggu.
Umur 3 hari penetasa. Setiap pagi anak ayam di jemur
antara jam 09-10.00 cukup membawa induknya keluar rumah.
E.
KANDANG
AYAM DEWASA
1.
Kontruksi kanadna serasi, harus ada.
a.
Ventilasi cukup.
b.
Dinding dapat terbuka yang terbuat dari bilah
bilah bamboo sehingga kandang cukup mendapat sinar matahari pagi.
c.
Alas kandang di tutup dengan hamburan penutup
lantai yang terdiri dari 3 bagian pasir, 2 bagian sekam dan bagian kapur yang
di campur rata.
2.
Tempat kandang di buat tinggi agar selalu
keadaan kering.
3.
Alat-alat kandang
a.
Tempat makan dan minum di taruh di muka kandang.
b.
Tempat bertelur di buat kotak yang alasnya di
beri sekam atau jerami kering.
c.
Di lengkapi dengan tempat bertengger dari
tongkat bulat.
F.
RANGSUM AYAM
Rangsum adalah suatu
persi makanan ayam untuk keperluan sehari semalam yang terdiri dari satu atau
lebih makanan yang di butuhkan untuk perkembangan ayam.
Kebutuhan protein
bagi ayam di golongkan menjadi tiga
phase.
1.
Phase hidup pertama, yakni anak ayam umur 0-1,5
bulan. Ayam ini sangat cepat pertumbuhannya sehingga memerlukan protein yang
banyak sekitar 20%.
2.
Phase hidup kedua. Yakni kehidupan anak ayam
pada umur antara 1,5 bulan sampai 3 bulan. Pada umur ini ayam membutuhkan
protein 17%.
3.
Phase hidup ketiga, yakni ayam berumur 3 bulan
ke atas, kecepatan pertumbuhannya sudah sangat berkurang maka kadar protein di
turunkan menjadi 15%.
Berbagi contoh resep rangsum yang sudah di hitung kadar
proteinnya.
Daftar 1 rangsum untuk anak ayam umur 0-1,5 bulan
Jagung 2 kg
Dedak 3,5 kg
Bungkil
kacang 1 kg
Tepung
ikan 1 kg
Kedelai 1,5 kg
Daftar 2 rangsum ayam umur 1,5-3 bulan.
Jagung 2 kg
Bungkil
kelapa 2 kg
Dedak 2,5 kg
Tepung
ikan 1 kg
Kacang
hijau 0,5 kg
Kedelai 2 kg
Daftar 3 rangsum untuk ayam umur 3 bulan ke atas
Dedak
4 kg
Jagung
1 kg
Bungkil
kelapa 4 kg
Tepung
ikan 1 kg
Jumlah yang di berikan per ekor per hari
Umur jumlah
makan (gram)
Minggu I........................................................6
Minggu II......................................................12
Minggu III.....................................................18
Minggu IV.....................................................24
Minggu V......................................................30
Minggu VI.....................................................40
1,5 – 6 bulan..................................................70
6 bulan ke atas..............................................10
Catatan.
Umur 1,5 bulan di beri vitamin B komplek, A dan vitamin D
dan yang berupa minyak, di berikan sebanyak 2% dari makanan. Di berikan selama
1 bulan.hijauan di berikan pada umur satu minggu. Dapat di tambah campuran
vitamin dan antibiotika misalnya vigofac. TM 10, Mix 1, umur 6-12 minggu di
tambah hijauan dan mineral 9misalnya garam dapur).
Umur 24 minggu ke atas makanan di tambah hijauan dan grit
(tepung kulit kerang, bekicot dan sipit).
G. VAKSINASI
Salah satu penyakit
ayam yang paling ganas yaitu penyakit
NCD (nes castle disease) atau penyakit pes, tetelo dan pileren. Penyakit ini menular dan sangat membahayakan
karena mengobati belum di ketemukan maka di lakukan usaha pencegahan dengan
vaksinasi.
1. Hal-hal yang perlu di perhatikan :
a.
Ayam yang di vaksinasikan harus benar benar
sehat.
b.
Alat-alat harus steril (di rendam dalam air
mendidih selama 5 menit)
c.
Vaksinas tidak boleh terkena sinar matahari
secara langsung.
d.
Waktu vaksinasi pagi atau sore hari pada tempat
yang teduh.
e.
Sesudah botol vaksinasi di pakai harus di
musnakan (di bakar)
f.
Apabila vaksinasi melalui air minum maka :
1.
Cucilah tempat minum (janagn menggunakan bahan
bahan kimia.
2.
Dua sampai empat jam menjelang vaksinasi ayam
jangan di beri minum.
2. Bahan-bahan :
a.
Vaksinasi NCD starif untuk anak ayam umur 4 hari
sampai 4 minggu
b.
Vaksin NCD starin K untuk ayam muda dan dewasa.
c.
Pelarut yaitu air sumur, air hujan, air
aquadest, air ledeng tidak boleh di pakai sebagai pelarut.
3. Alat-alat :
Spuit, pipet dan botol pelarut.
4. Cara kerja :
a.
Alat-alat di sterilkan.
b.
Larutan vaksin dengan larutan caranya :
Pada tutup botol vaksinasi tusukkan jarum suntik lalu
bukalah botol vaksin. Ambil sedikit pelarut dan masukkan kedalam kocok dengan
hati-hati hingga vaksin betul-betul larut dan masukkan ke dalam botol pencampur
larutan yang berguna sesuai dengan petunjuk.
c.
Pada vaksin F teteskan lewat mulut atau mata
dengan dosis.
Umur 1 hari – 1 bulan...................................2
tetes di mulut
.......................................................................1
tetes di mata
Umur 2 bulan.................................................3
tetes di mulut
Umur 3 bulan.................................................4
tetes di mulut
Umur 4 bulan................................................4
tetes di mulut
d.
Pada vaksin K suntikan ke dalam otot dada,
sebanyak ½ cc untuk ayam umur 1-4 dan 1 cc ayam umur 4 bulan ke atas.
H. PENYAKIT NCD (NES CASTLE DISEASE)
Penyakit ini juga di
kenal sebagai penyakit pes, tetelo dan pileren. Penyakit NCD berjangkit pada
musim peralihan, dari musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya.
Penyebab : virus
Penularan a. hubungan (kontak ) langsung dengan
ayam yang sakit
b. tempat makan/minum
atau alat yang kotor/kena inveksi
c. pengunjung,
ungags lain, serangga, angina tikur dan carier
gejala :
a.
Timbul penyakit mendadak dan penyebaran sangat
cepat
b.
Pada kejadian yang akut ayam bias mati secara
mendadak.
c.
Pada kejadian biasa :
Ayam lesu, pernafasan cepat dan sulit, badan lemah dan
suhu badan naik kemudian berubah di bawah suku normal dan akhirnya mati.
d.
Pada permulaan penyakit ini kotoran cair, kadang
bercampur darah, timbul batuk keras, tembolok berisi cairan atau gas mulut,
hidung dan mata sering berlendir biasanya ayam akan mati tapi bagi ayam yang dapat sembuh biasanya mendapat gejala
syaraf seperti kelumpuhan. Leher berputar-putar.
Pencegahan
:
a.
Kebersihan kandang dan peralatan.
b.
Ayam yang ada gejala sekit segera di pindahkan,
di isolasi.
c.
Vaksinasi secara teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar