Selasa, 03 Juni 2014

bidang peternakan ( bikin usaha sendiri )

BIDANG PETERNAKAN 

Karna ayah saya suka ternak ayam sambil jualan ayam dan saya ternak burung japati makanya saya akan posting tentang bidang peternakan . bikin usaha sendiri wiraswasta .

A.  MEMBUAT MESIN PENETAS TELUR AYAM .
Peralatan terdiri dari :
1.       Sebuah peti berukuran 60x60x35 cm. kerangka tersebut dari kayu dan dinding dari triplek. Dinding terdiri dari dua lapis dengan jarak 3 cm. peti ini di lengkapi dengan rak telur di buat dari kawat        ram yg di letakkan 5 cm di atas dasar peti.
2.       Lubang ventilasi yg berguna untuk pernapasan embrio. Di buat dua buah pada masing-masing dinding. Dan 5 buah pada bagian atas. Diameter ventilasi 1 cm.
3.       Sumber panas berasal dari dua buah lampu pijar 25 watt dan dua lampu pijar 15 watt. Bila sumber  panas  berasal dari lampu minyak. Maka peti  di lengkapi dengan pipa dari seng atau logam yang berbentuk huruf  L  (siku-siku0 yg berfungsi  untuk memasukkan panas dari lampu ke dalam peti. Lampu harus menggunakan semprong. Dan lampu dapat di besar kecilkan.
4.       Bak air di letakkan di bawah rak telur yang berguna menjaga kelembaban udara ruang peti. Bak ini terbuat dari seng berukuran 30x30x2 cm.
5.       Sebuah thermometer untuk mengukur suhu dalam ruang penetas thermometer  ini di letakkan di atas susunan telur. menggunakan thermometer yang berskala farnhcit. 
6.       Lihat gambar mesin tetas :

 Keterangan gambar
K             : Kaca
P1           :pipa penghantar panas
P2           : Pintu
R             : Rak tempat telur
V             : ventilasi




B.  MENGGUNAKAN MESIN TETAS 

               A.  PERSIAPAN
a. mesin tetas sebelum di pakai perlu di cuci hamakan dengan semprot air panas. Janagn menggunakan bahan-bahan kimia.
b. bak air di isi dengan air hangat kemudian di tutup dengan kain sampai kainnya terendam.
c. mesin tetas di coba selama 24 jam untuk mendapatkan temperature yang stabil. Temperature yang di hendaki sektar  V 120-104 derajat.

 B.   PELAKSANAAN
                HARI KE 1                             telur di masukkan pada pagi hari, bagian ujung di bawah dan bagian                                                        tumpul di atas dengan sudut 40 derajat ventilasi di tutup.
                HARI KE 2                             pintu penetas masih tertutup.
                HARI KE 3                             Telur di putar 3 kali sehari :
                                                                Pagi jam 07.00 wib
                                                                Pagi jam 12.00 wib
                                                                Pagi jam 19.00 wib
                                                                Telur jangan di keluarkan dari ruang penetas.
                HARI KE 4                             telur di balik dan di dinginkan dari ruang penetas ventilasi di buka ¼ bagian.
                HARI KE 5                             telur di balikkan dan di dinginkan di buka ½ bagian.
                HARI KE 6                             telur di balikank dan di dinginkan ventilasi di buka ¼ bagian.
                HARI KE 7                             telur di balikkan  dan di dinginkan ventilasi di buka seluruhnya  telur di senter di ruang gelap  guna mengetahui telur yang kosong jika telur itu kosong. Telur itu perlu di singkirkan.
                HARI KE 8 – 13                   telur di balik dan di dinginkan.
                HARI KE 14                          telur di balik dan di dinginkan dan di senter lagi guna mengetahui yang bibitnya mati. Telur yang mati terlihat lingkaran darah atau cairan, sedang telur yang hidup terlihat suatu titik dengan cabang .
                HARI KE 15-17                    telur di balik dan di dingin kan.
                HARI KE 18                          telur di balik, kemudian tidak di buka lagi sampai menetas
                HARI KE 19                          telur mulai retak, gantungkan kain basah tetapi jangan sampai menetas pipa pengantar panas untuk menambah kelembabban udara pada mesin.
                HARI KE 20                          telur mulai menetas. Pada kaca pengitai di tutup dengan kertas atau kain hitam.
                HARI KE 21                          telur sudah menetas, kain dan bak air di keluarkan deari mesin tetas.
                HARI KE 22                          anak ayam di keluarkan dan di pindahkan ke peti induk buatan.
Gambar indukan buatan :
Keterangan gambar 
D             : dinding
KR           : kawat ram
S              : sekat
V             : ventilasi


C.   CARA MEMILIH TELUR AYAM
                Telur yang akan di tetaskan harus berasal dari induk yang di kawini oleh pejantan.
                MEMILIH TELUR YANG BAIK ANTARA LAIN :
1.       Bentuk telur normal, yakni agak lonjong, bagian atas agak besar, sedang bagian bawah agak runcing. Perbandingan panjang dan lebar : 8:6 atau panjang 5,1 cm dan lebar 4,2 cm.
2.       Berat telur 50-60 gram (1 kg berisi 16-20 butir telur) telur berasal dari induk yang berumur lebih dari satu tahun.
3.       Kulit telur rata tak berpinggang. Tak ternoda dan tak berintik-rintik. Kulit telur tak terlalu tebal atau terlalu tipis.
4.       Umur telur jangan sampai lebih 7 hari. Terhitung sejak di telurkan.
5.       Telur di pilih dari induk di tetaskan harus bersih, dan telur yang kotor di bersihkan dengan air hangat.


D.  MEMELIHARA ANAK AYAM
Anak ayam hasil penetasan di pelihara di dalam induk buatan. Induk buatan adalah peti yang terdiri dari dua bagian, sebagian di buat berdinding  papan dengan ventilasi yang cukup. Sebagian lagi berdinding kawat ram. Antara bagian yang berdinding papan dan kawat di beri sekat yang dapat di buat atau di tutup.
Di dalam indukan di lengkapi lampu yang di atur sehingga anak ayam tidak kedinginan atau kepanasan serta makanan dan minuman yang cukup (tersedia sepanjang waktu) pemeliharaan ini di lakukan sampai anak ayam berumur 4 (empat) minggu.
Umur 3 hari penetasa. Setiap pagi anak ayam di jemur antara jam 09-10.00 cukup membawa induknya keluar rumah.


E.   KANDANG AYAM DEWASA
1.       Kontruksi kanadna serasi, harus ada.
a.       Ventilasi cukup.
b.      Dinding dapat terbuka yang terbuat dari bilah bilah bamboo sehingga kandang cukup mendapat sinar matahari pagi.
c.       Alas kandang di tutup dengan hamburan penutup lantai yang terdiri dari 3 bagian pasir, 2 bagian sekam dan bagian kapur yang di campur rata.
2.       Tempat kandang di buat tinggi agar selalu keadaan kering.
3.       Alat-alat kandang
a.       Tempat makan dan minum di taruh di muka kandang.
b.      Tempat bertelur di buat kotak yang alasnya di beri sekam atau jerami kering.
c.       Di lengkapi dengan tempat bertengger dari tongkat bulat.

F.    RANGSUM  AYAM

Rangsum adalah suatu persi makanan ayam untuk keperluan sehari semalam yang terdiri dari satu atau lebih makanan yang di butuhkan untuk perkembangan ayam.
Kebutuhan protein bagi ayam  di golongkan menjadi tiga phase.
1.       Phase hidup pertama, yakni anak ayam umur 0-1,5 bulan. Ayam ini sangat cepat pertumbuhannya sehingga memerlukan protein yang banyak sekitar 20%.
2.       Phase hidup kedua. Yakni kehidupan anak ayam pada umur antara 1,5 bulan sampai 3 bulan. Pada umur ini ayam membutuhkan protein 17%.
3.       Phase hidup ketiga, yakni ayam berumur 3 bulan ke atas, kecepatan pertumbuhannya sudah sangat berkurang maka kadar protein di turunkan menjadi 15%.
Berbagi contoh resep rangsum yang sudah di hitung kadar proteinnya.


Daftar 1 rangsum untuk anak ayam umur 0-1,5 bulan
                        Jagung                                  2 kg
                        Dedak                                   3,5 kg
                        Bungkil kacang                  1 kg
                        Tepung ikan                       1 kg
                        Kedelai                                 1,5 kg
Daftar 2 rangsum ayam umur 1,5-3 bulan.
                        Jagung                                  2 kg
                        Bungkil kelapa                   2 kg
                        Dedak                                   2,5 kg
                        Tepung ikan                       1 kg
                        Kacang hijau                       0,5 kg
                        Kedelai                                 2 kg
Daftar 3 rangsum untuk ayam umur 3 bulan  ke atas
                        Dedak                                   4 kg
                        Jagung                                  1 kg
                        Bungkil kelapa                   4 kg
                        Tepung ikan                       1 kg
Jumlah yang di berikan per ekor per hari
Umur                                            jumlah makan (gram)
Minggu I........................................................6
Minggu II......................................................12
Minggu III.....................................................18
Minggu IV.....................................................24
Minggu V......................................................30
Minggu VI.....................................................40
1,5 – 6 bulan..................................................70
6 bulan ke atas..............................................10

Catatan.
Umur 1,5 bulan di beri vitamin B komplek, A dan vitamin D dan yang berupa minyak, di berikan sebanyak 2% dari makanan. Di berikan selama 1 bulan.hijauan di berikan pada umur satu minggu. Dapat di tambah campuran vitamin dan antibiotika misalnya vigofac. TM 10, Mix 1, umur 6-12 minggu di tambah hijauan dan mineral 9misalnya garam dapur).
Umur 24 minggu ke atas makanan di tambah hijauan dan grit (tepung kulit kerang, bekicot dan sipit).

G.  VAKSINASI
Salah satu penyakit ayam  yang paling ganas yaitu penyakit NCD (nes castle disease) atau penyakit pes, tetelo dan pileren.  Penyakit ini menular dan sangat membahayakan karena mengobati belum di ketemukan maka di lakukan usaha pencegahan dengan vaksinasi.

1.    Hal-hal yang perlu di perhatikan :
a.       Ayam yang di vaksinasikan harus benar benar sehat.
b.      Alat-alat harus steril (di rendam dalam air mendidih selama 5 menit)
c.       Vaksinas tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
d.      Waktu vaksinasi pagi atau sore hari pada tempat yang teduh.
e.      Sesudah botol vaksinasi di pakai harus di musnakan (di bakar)
f.        Apabila vaksinasi melalui air minum maka :
1.       Cucilah tempat minum (janagn menggunakan bahan bahan kimia.
2.       Dua sampai empat jam menjelang vaksinasi ayam jangan di beri minum.

2.    Bahan-bahan :
a.       Vaksinasi NCD starif untuk anak ayam umur 4 hari sampai 4 minggu
b.      Vaksin NCD starin K untuk ayam muda dan dewasa.
c.       Pelarut yaitu air sumur, air hujan, air aquadest, air ledeng tidak boleh di pakai sebagai pelarut.

3.    Alat-alat :
Spuit, pipet dan botol pelarut.

4.    Cara kerja :
a.       Alat-alat di sterilkan.
b.      Larutan vaksin dengan larutan caranya :
Pada tutup botol vaksinasi tusukkan jarum suntik lalu bukalah botol vaksin. Ambil sedikit pelarut dan masukkan kedalam kocok dengan hati-hati hingga vaksin betul-betul  larut dan masukkan ke dalam botol pencampur larutan yang berguna sesuai dengan petunjuk.
c.       Pada vaksin F teteskan lewat mulut atau mata dengan dosis.
Umur 1 hari – 1 bulan...................................2 tetes di mulut
.......................................................................1 tetes di mata
Umur 2 bulan.................................................3 tetes di mulut
Umur 3 bulan.................................................4 tetes di mulut
Umur 4 bulan................................................4 tetes di mulut
d.      Pada vaksin K suntikan ke dalam otot dada, sebanyak ½ cc untuk ayam umur 1-4 dan 1 cc ayam umur 4 bulan ke atas.

H.  PENYAKIT NCD (NES CASTLE DISEASE)
Penyakit ini juga di kenal sebagai penyakit pes, tetelo dan pileren. Penyakit NCD berjangkit pada musim peralihan, dari musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya.

Penyebab           : virus
Penularan           a. hubungan (kontak ) langsung dengan ayam yang sakit
                                b. tempat makan/minum atau alat yang kotor/kena inveksi
                                c. pengunjung, ungags lain, serangga, angina tikur dan carier

gejala                    :
a.       Timbul penyakit mendadak dan penyebaran sangat cepat
b.      Pada kejadian yang akut ayam bias mati secara mendadak.
c.       Pada kejadian biasa :
Ayam lesu, pernafasan cepat dan sulit, badan lemah dan suhu badan naik kemudian berubah di bawah suku normal dan akhirnya mati.
d.      Pada permulaan penyakit ini kotoran cair, kadang bercampur darah, timbul batuk keras, tembolok berisi cairan atau gas mulut, hidung dan mata sering berlendir biasanya ayam akan mati tapi bagi ayam  yang dapat sembuh biasanya mendapat gejala syaraf seperti kelumpuhan. Leher berputar-putar.
                Pencegahan       :
a.       Kebersihan kandang dan peralatan.
b.      Ayam yang ada gejala sekit segera di pindahkan, di isolasi.
c.       Vaksinasi secara teratur.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar